Persiapan Menyambut Bulan Suci Ramadhan
Persiapan Menyambut Bulan Suci Ramadhan
Oleh Ustadz Opi Riansyah dari UNAIC
Kegiatan Tausiah yang diikuti oleh seluruh warga SMA Negeri 2 Cilacap oleh Ustadz Opi Riansyah dari UNAIC dengan Tema “Persiapan menyambut bulan suci ramadhan” bertempat di Masjid SMA Negeri 2 Cilacap. Jum’at (8/03/2024).
Tidak lama lagi kita akan kedatangan tamu yang mulia, yakni bulan suci Ramadhan yang senantiasa dirindukan kedatangannya dan disayangkan untuk kepergiannya.
“Ya Allah berkatilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan” (HR. Ahmad & At-Tabrani)
Persiapan disini yangdimaksud bukan hanya menunggu datangnya bulan suci Ramadhan saja akan tetapi juga mempersiapkan bekal untuk di bulan suci Ramadhan. Tujuan mempersiapkan bekal ini bermaksud untuk mengoptimalkan ibadah kita pada bulan yang didalamnya terdapat malam lebih dari 1000 bulan.
Dalam tausiahnya ustadz Opi Riansyah menyampaikan “Ibarat olahragawan sebelum pertandingan dimulai maka perlu dilakukan pemanasan, artinya sebelum bulan suci ramadahan tiba, kita perlu membiasakan fisik kita di ditempa dengan melakukan puasa sunnah seperti puasa senin dan kamis,”ujar Ustadz Opi Riansyah.
Akhir tausiahnya ustadz Opi Riansyah juga menyampaikan “Ibadah lain juga harus dipersiapkan seperti perbanyak tilawah, qiamulail, shalat fardhu bejamaah di masjid, Al-Ma’tsurat kubra pagi dan petang. Hal ini dimaksudkan agar sejak bulan Sya’ban kadar keimanan kita sudah meningkat,”pungkas Ustadz Opi Riansyah
Semoga persiapan kita mengantarkan ibadah shaum dan berbagai ibadah lainnya, sebagai yang terbaik dalam sejarah Ramadhan yang pernah kita lalui.
Kegiatan tausiah minggu ini dihadiri oleh dewan guru beserta karyawan dan siswa siswi SMA Negeri 2 Cilacap. Kegiatan ini diakhiri dengan doa bersama oleh ustadz dan seluruh warga sekolah yang mengikuti tausiah di masjid SMA Negeri 2 Cilacap.
Pendidikan Pancasila
PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KARAKTER PELAJAR PANCASILA
Disusun Oleh
WARGIYANTI
Dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi bisa bersifat positif dan negatif, salah satu yang paling sulit adalah dari sisi negatif yakni pola kehidupan perilaku manusia menyimpang dari nilai-nilai, norma-norma, dan moral. Pendidikan Pancasila merupakan matakuliah pengembangan kepribadian merupakan bagian dari matakuliah pengembangan kepribadian dalam pendidikan nasional di Indonesia. Karakter Pelajar Pancasila merupakan karakter yang diharapkan dapat terbentuk melalui Pendidikan Pancasila yang diterapkan di Perguruan Tinggi.
Artikel ini ditulis dengan tujuan untuk mengetahui Pendidikan Pancasila sebagai upaya membentuk karakter pelajar Pancasila. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan atau studi literatur, yang mencari referensi teoretis terkait kasus atau masalah yang ditemukan. Penulis menggunakan metode analisis deskriptif untuk menganalisis data yang diperoleh. Pendidikan Pancasila sebagai upaya membentuk karakter Pelajar Pancasila dengan menumbuhkembangkan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila yang menjadi landasan pembangunan nasional. Usaha untuk menciptakan karakter Pelajar Pancasila tidak saja merupakan gerakan dalam sistem pendidikan, namun juga merupakan gerakan masyarakat.
MEDALI PERAK DALAM AJANG YISF 2024
CILACAP – Pada tahun 2024, Buca IMSEF (International Music, Science, Energy,Engineering Fair) Turki bekerja sama dengan Universitas Diponegoro (UNDIP) dan Indonesian Young Scientist Association (IYSA) menyelenggarakan Youth International Science Fair (YISF) yang ke-4 secara hybrid dari Malang Creative Center (MCC) Building, Level 7 pada tanggal 28 Februari s/d 2 Maret 2024.
SMA Negeri 2 Cilacap berhasil menyumbangkan medali perak untuk Indonesia dan Kabupaten Cilacap. Tim YISF dari SMA Negeri 2 Cilacap yang beranggota Zahrana Nur Azizah, Aryasatya Gian Ramadhan, Girindra Eka Paksi Putra Ottaviano, Mouzya Syalwa Khoirunnisa, dan Sabrina Fitri Matalin berhasil mendapatkan Medali Perak dengan karya inovasi berjudul “Powdered Reliever for Aphthous Ulcers, Acne, and Toothache.”
Tim YISF dari SMA Negeri 2 Cilacap mengembangkan buah sukun dan daun mangkokan sebagai bahan aktif untuk membuat bedak natural untuk mengobati jerawat, bisul, dan sakit gigi. Dra. Masripah, M.M.Pd merasa bangga dengan pencapaian siswa-siswinya dalam ajang bergengsi ini. “Kami merasa bangga dengan pencapaian ananda Zahrana bersama timnya yang berhasil mendapatkan medali perak dalam ajang bergengsi tingkat Internasional.”
P5 Bhineka Tunggal Ika
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Bhineka Tunggal Ika
Disusun Oleh : Wargiyanti, S.Pd
Banyaknya masalah sosial terkait yang terjadi saat ini karena kebanyakan masyarakat tidak mengidentifikasi keragaman sebagai identitasnya. Hanya menghadirkan keragaman tanpa membicarakannya secara kritis tidak akan sampai pada penerimaan tentang keragaman, apalagi memanfaatkannya untuk sama-sama membangun bangsa. Untuk memperbaiki kondisi ini, perlu adanya kemampuan berpikir kritis atau critical thinking dan pemahaman tentang inklusi sosial bagi anak muda, untuk membentuk masyarakat yang siap menerima perbedaan hingga pada level pola pikir, memiliki kemampuan berdialog, dan memiliki kemampuan bertukar pikiran secara terbuka. Menyadari bahwa semua orang tanpa terkecuali dapat berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat, serta dapat memahami sudut pandang yang berbeda-beda, secara aktif berpartisipasi untuk menyuarakan keragaman dan demokrasi, serta menerima keragaman sebagai identitas Indonesia.
Proyek ini dimulai dengan tahap pengenalan, murid diajak mengenali dan menggali lebih dalam tentang berbagai keragaman individu dan budaya. Serta mengenal berbagai peran individu dalam demokrasi, serta mengenal konsep inklusi sosial. Setelah tahap pengenalan, murid masuk dalam tahap kontekstualisasi dengan melakukan riset terpadu dan mandiri, serta melihat konteks lingkungan sekitar yang berkaitan dengan keragaman dan inklusi sosial. Selama proses projek ini berjalan, murid tidak hanya membentuk pengetahuan, namun juga membangun kesadaran dan melakukan penyelidikan secara kritis sehingga pada akhirnya dapat merencanakan solusi aksi dari situasi yang telah mereka ketahui dan pahami.
Di tahap ini, murid menuangkan aksi nyata mereka dengan membuat rancangan fasilitas publik yang inklusif bagi komunitas sekolah maupun untuk komunitas diluar sekolah, sebagai aksi nyata dalam membangun masyarakat yang inklusif, adil, dan berkelanjutan. Melalui projek ini, Peserta didik diharapkan telah mengembangkan secara spesifik tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila, yakni Berkebhinekaan Global, Bernalar Kritis, dan Kreatif beserta sub-elemen terkait yang dijabarkan secara detail pada dokumen ini.